BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tegangan permukaan suatu zat cair terjadi karena perbedaan resultan gaya
tarik-menarik molekul yang berada dipermukaan zat cair tersebut. Tegangan
permukaan untuk zat murni, metode yang didasarkan pada hukum keadaan saling
terkait. Untuk campuran zat cair disajikan metode-metode yang dikembangkan dan
metode komponen murni. Lapisan permukaan mikroskopik menunjukan bahwa
molekul-molekul mengalami tegangan dan cenderung mengerut membentuk ukuran
terkecil yang sepadan dengan massa bahan, gaya menahan dari wadah dan gaya-gaya
dari luar.
Dalam
bidang farmasi,suspensi dan emulsi merupakan bentuk sediaan obat yang terdiri
dari dua zat.Daalm pembuatan suspensi penggunaan surfaktan adalah sangat
berguna dalam penurunan tegangan permukaan dan akan menurunkan sudut jontak dan
pembasahan akan dipermudah.Sedang dalm pembuatan emulsi digunakan surfaktan
untuk menurunkan tegangan antar muka dengan membentuk film.
Tegangan
permukaan adalah tegangan yang terbentuk antara fluida dengan udara dan
tegangan antar muka adalah tegangan yang terbentuk antara 2 zat cair yang tidak
saling bergantung.Beberapa jenis antar muka dapat terjadi,bergantung pada
apakah kedua fase berdekatan adalah dalam keadaan padat, cair atau gas.
Karena
setiap partikel dari zat, apakah itu sel, bakteri, koloid, granul atau manusia,
mempunyai suatu antarmuka pada batas sekelilingnya, maka pentingnya topik ini
dngan sendirinya menjadi jelas.Fenomena antrmuka dalam farmasi dan kedokteran
adalah faktor-faktor yang berarti yang mempengaruhi adsorpsi obat pada bahan
pembantu padat dalam bentuk sediaan, penetrasi(penembusan) molekul melalui
membran biologis,pembentukan dan kestabilan emulsi, dan dispersi penyebarataan
dari partikel yang tidak larut dalam media cair untuk membentuk suspensi.Sifat
antarmuka dari suatu zat aktif, permukaan (surface active) yang melapisi bagian
dalam dari alkoli paru-paru merupakan penyebab kerja yang efisien dari organ
lain.
B. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu :
- Menentukan tegangan permukaan dari suatu zat
cair (aqudest dan parafin cair). Menurunkan konsentrasi misel kritis (KMK)
dari suatu sulfaktan (tween 80).
- BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Teori Umum
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai
kerja yang dilakukan dalam memperluas permukaan cairan dengan satu satuan luas.
Satuan untuk tegangan permukaan (γ adalah j/m2atau dyne/cm atau N/m. Metode
yang paling umum untuk mengukur tegangan permukaan adalah kenaikan atau
penurunan cairan dalam pipa kapiler. dimana d adalah kerapatan cairan, r adalah
jari-jari kapiler, g adalah konstanta gravitasi, λ adalah panjang cairan yang
akan ditekan atau akan naik. (Dogra, 1990).
Sejumlah observasi umum menunjukkan
bahwa permukaan zat cair berperilaku seperti membran yang terenggang karena
tegangan. Sebagai contoh, setetes air di ujung kran yang menetes, atau
tergantung pada dahan, membuat bentuk yang hampir bulat seperti balon kecil
yang berisi air (Giancoli, 2000).
Cairan mempunyai sifat menyerupai gas
dalam hal gerakannya yang mengikuti gerakan brown dan daya
alirnya(fluiditanya).Selain itu cairan juga menunjukkan adanya tegangan
permukaan yang merupakan salah satu sifat penting lainnya dari cairean bila dua
fase dicampurkan maka batas fase-fase tersebut dianmakan antar permukaan.Batas
antara zat cair atau zat padat denag nudara biasanya disebut permukaan
saja.Sedangkan batas antara zat cair dengan zat cair disebuut antar permukaan
.Besarnya tegangan permukaan dipemgaruhi oleh gaya tarik menarik antara molekul
di daalm cairan(Tim Dosen,2006).
Dalam keadaan cair, gaya kohesif antara
molekul-molekul yang berdkatan dikembangkan dngan baik.Dalam suatu tetes cairan
yang tersuspensi daalm udara, molekul-molekul dalm bulk cairan dikelilingi oleh
molekul lain dari segala arah yang mempunyai gaya tarik menatik yang sama.
Sebaliknya, molekul pada permukaan (yakni, pada antarmuka/ udara )hanya dapat
mengembangkan gaya tarik menarik adhesif dengan molkul yang menyusun fase lain
yang terlihat dalam antar muka tersebut,
walaupun,dalam hal antarmuka cair/gas gaya adhesif tarik menatik adhesif ini
kecil.Efek bersih adalh mlekul pada permukaan cairan tersebut mengalami suatu
gaya ke arah dalam ke arah bulk seperti ditunjukkan oleh panjanhnya
penah(Alfred martin,1993).
Pengukuran tegangan permukaan dapat
dilakukan dengan beberapa metode antara lain(Anonim,2006) :
1.
Metode cincin Du-Nouy
Cara ini dapat digunakan
untuk mengukur tegangan pemukaan dan tegangan antar permukaan zat cair.Prinsip
kerja alat ini berdasarkan pada kenmyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk
melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding dengan tegangan
pemukaan atau tegangan antar pemukaan.
2.
Metode kenaikan kapiler
Metode ini hanya dapat
digunakan untuk memerlukan dalam suatu zat cair dan tidak dapay digunakan untuk
menentukan tegangan antra muka.
Molekul-molekul zat cair memberikan
gaya tarik satu sama lain. Gaya tarik ini bekerja pada molekul kedua di
permukaan. Molekul di dalam zat cair berada di dalam kesetimbangan karena
gaya-gaya molekul lain yang bekerja ke semua arah. Molekul di permukaan
normalnya juga dalam kesetimbangan (zat cair tersebut diam). Hal ini benar
walaupun gaya pada molekul di permukaan dapat diberikan hanya oleh
molekul-molekul di bawahnya (atau di sampingnya). Dengan demikian, adanya gaya
tarik total ke bawah, yang cenderung menekan lapisan permukaan sedikit tapi
hanya sampai batas di mana gaya ke bawah ini diimbangi oleh gaya tolak ke atas
yang disebabkan oleh kontak yang dekat atau tumbukan dengan molekul-molekul di
bawahnya. Penekan permukaan ini berarti bahwa, intinya zat cair meminimalkan
garis permukaannya. Inilah sebab mengapa air cenderung membentuk tetesan
berbentuk bola, karena sebuah bola mempresentasikan luas permukaan minimum
untuk volume tertentu (Giancoli, 2000).
Semua fenomena menunjukkan bahwa
permukaan zat cair dapat dianggap sebagai dalam keadaan tegang, demikian pula
sehingga ditinjau setiap garis di dalam atau yang membatasi permukaannya, maka
zat-zat di kedua sisi garis tersebut saling tarik-menarik (Sears dan Zemansky,
1983).
Sepotong kawat dibengkokkan menjadi
berbentuk U dan sepotong lagi digunakan sebagai peluncur. Ternyata gaya F = W1
+ W2, dapat menahan peluncur dalam sembarang posisi, berapapun luas selaput,
asal saja suhu selaput konstan, ini amat berlainan dengan sifat elastik
lembaran karet, dalam mana gaya tersebut akan menjadi lebih besar kalau
lembaran itu ditarik (Sears dan Zemansky, 1983).
Selain dipengaruhi oleh jenis cairan,
γ juga dipengaruhi oleh temperatur. Bila temperatur makin tinggi, maka γ akan
mengalami penurunan. Untuk air antara 20-30oC, perubahan γ rata-rata 0,16 (Soekardjo, 1990).
Tegangan permukaan sebuah campuran
zat cair bukan fungsi sederhan tegangan permukaan komponen murni karena
komposisi cairan pada campuran tidak sama dengan komposisi badan cairnya.
Ketika temperatur dinaikkan, tegangan permukaan zat cair dalam keadaan
setimbang dengan penurunan kerapatan uapnya dan menjadi nol pada titik kritis
(Reid, 1991).
Ada beberapa cara untuk menerapkan
tegangan permukaan suatu cairan. Dua cara diantaranya adalah :
a. Cara kenaikan kapiler
Bila cairan yang
membasahi gelas diberi pipa kapiler dari gelas maka permukaan cairan akan naik.
Kenaikan cairan ini disebabkan oleh adanya tegangan permukaan cairan.
b. Cara du nouy
Cara ini lebih cepat dari
cara pertama, karena alat yang diperlukan lebih praktis. Alat dari du nouy disebut
tensiometer, terdiri atas cincin platina dan timbangan. Untuk mentapkan
tegangan permukaan, cincin platina dimasukkan dalam cairan yang diselidiki
(Soekardjo, 1990).
Sabun dan detergen mempunyai efek
menurunkan tegangan permukaan cairan. Hal ini dimaksudkan untuk mencuci dan
membersihkan karena tegangan permukaan air yang tinggi mencegahnya masuk dengan
mudah di antara serat-serat materi dan lekuk-lekuk yang terkecil. Zat-zat yang
berfungsi memperkecil tegangan permukaan cairan disebut surfactant (Giancoli,
2000).
Fungsi-fungsi surfactant antar lain :
a. Menurunkan tegangan permukaan
Adanya surfactant pada
permukaan menyebabkan gaya adhesi antara zat cair dan udara meningkat. Sehingga
tegangan permukaannya menurun. Tetapi surfaktan menurunkan tegangan permukaan
sampai Konsentrasi Misel Kritik (KMK).
b. Meningkatkan kelarutan
suatu zat
Dengan adanya surfaktan
tegangan antar muka dua zat cair yang tidak bercampur akan menurun. Akibatnya
gaya adhesi antara dua zat cair meningkat dan kelarutannya pun meningkat.
c. Sebagai pembasah
(wetting agent)
Surfaktan dapat bertindak
sebagai pembasah. Karena dapat menurunkan sudut kontak antara permukaan padat
dan cairan pembasah. Semakin kecil sudut kontak artinya semakin mudah dibasahi.
d. Sebagai emulgator
Emulgator dapat
menstabilkan suatu sediaan emulsi (campuran air dan minyak). Surfaktan membuat
jembatan antara air dan minyak sehingga air dan minyak dapat terdispersi dalam
fase pendispersinya.
e. Sebagai detergen
Surfaktan dapat berperan
sebagai detergen yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran. Proses pembersihan
oleh detergen diawali oleh proses pembasahan kemudian pengemulsian atau
pelarutan partikel larutan (Dogra, 1990).
Surfaktan
dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu, surfaktan yang larut dalam
minyak dan surfaktan yang larut dalam air. Surfaktan yang larut dalam minyak
yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa fluorocarbon. Dan senyawa
silikon. Sedangkan surfaktan yang larut dalam air banyak digunakan sebagai zat
pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi,
pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat yang termasuk golongan ini yaitu
surfaktan anion bermuatan negatif, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan
anion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan
negatif dan positif tergantung pada pH-nya. Surfaktan menurunkan tegangan
permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan. Hal ini
dilakukan dengan menaruh kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor
hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air (Soekardjo, 1990).
B. Uraian bahan
1. Air
suling (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi :
Aqua Destillata
Nama lain : Air suling
RM/BM :
H2O
/ 18,02
Pemerian : Cairan jernih,
tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai
rasa.
Penyimpanan :
Dalam
wadah tertutup baik.
Kegunaan :
Sebagai
pelarut.
2. Tween 80 (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi :
Polysorbatum-80
Pemerian :
Cairan
kental seperti minyak, jernih, kuning, kuning, bau asam lemak, khas.
Kelarutan :
Mudah
larut dalam air, dalam etanol, dalam etil asetat dan dalam metanol. Sukar larut
dalam parafin cair dan dalam minyak
biji kapas.
Penggunaan : Sebagai emulgator
Penyimpanan :
Dalam
wadah tertutup rapat
3.
Parafin Cair ( Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : PARAFFINUM
LIQUIDUM
Nama Lain : Parafin Cair
Pemerian : Cairan
kental, transparan, tidak berfluoresensi, tidak berwarna, hampir tidak berbau,
hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam
air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya.
Penggunaan : Sebagai
sampel.
C.
Prosedur Kerja
Tentukan tegaangan
permukaan zat-zat cair berikut dengan metode kenaikan pipa kapiler.
1.
Air
2.
Larutan tween 80
dengan kionsentrasi (1%, 2%, 3%, 4%,5%,6%,7%,8%,9%, 10%)
3.
Parafin cair
BAB III
METODE
KERJA
A. Alat Dan
Bahan
a. Alat
Adapun alat yang di pakai pada praktikum tegangan
permukaan adalah sebagai berikut :
Batang pengaduk, cawan petri, corong,
gelas ukur 100 ml, pipa kapiler, pipet skala, pipet tetes dan pot plastik.
a.
Bahan
Adapun bahan yang di pakai pada praktikum tegengan
permukaan adalah sebagai berikut :
Air, parafin cair dan
tween 80.
B.
Cara Kerja
a.
Pembuatan larutan tween 80
·
Disiapkan alat dan
bahan.
·
Ditimbang tween 80
dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 10%.
·
Dilarutkan
masing-masing tween 80 dan dicukupkan hingga 100 ml.
b.
Pengukuran tengangan permukaan cairan
·
Disiapkan alat dan
bahan.
·
Dipipet 20 ml
aquadest dan parafin cair kemudian dimasukkan kedalam 2 cawan petri yang
berbeda.
·
Dimasukkan pipa
kapiler kedalam cawan petri yang telah diisi air dan parafin cair.
·
Diukur ketinggian
dari cairan-cairan tersebut
·
Dihentikan
pengukuran ketika tidak terjadi perubahan ketinggian dari cairan dalan pipa
kapiler.
·
Dihitung tegangan
permukaan cairan tersebut
c.
Penentuan KMK dari surfaktan
· Dipipet 20 ml larutan tween 80 tiap konsentrasi dan
dimasukkan dalam cawan petri.
·
Dimasukkan pipa
kapiler kedalam cawan petri yang diisi karutan tween 80
· Diukur ketinggian dari larutan tween 80 dengan
konsentrasi yg berbeda tersebut
· Dihentikan pengukuran ketika tidak terjadi perubahan
ketinggian dari cairan dalan pipa kapiler
·
Dihitung tegangan
permukaan cairan tersebut
·
Dibuat kurva
hubungan konsentrasi dengan tengangan permukaan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel
Pengamatan
No
|
Sampel
|
Jari-Jari pipa kapiler (cm)
|
berat jenis sampel (g/ml)
|
ketinggian (cm)
|
percepatan gravitasi
|
tegangan permukaan
dyne/cm
|
1
|
0,0575
|
0,997
|
1,8
|
980
|
50,567
|
|
Air
|
||||||
2
|
Paraffin Cair
|
0,0575
|
0,905
|
1,6
|
980
|
40,797
|
3
|
Tween 1%
|
0,0575
|
1,08
|
1,7
|
980
|
51,72
|
4
|
tween 2%
|
0,0575
|
1,08
|
1,8
|
980
|
54,77
|
5
|
tween 3%
|
0,0575
|
1,08
|
1,9
|
980
|
57,81
|
6
|
tween 4%
|
0,0575
|
1,08
|
1,5
|
980
|
45,64
|
7
|
tween 5%
|
0,0575
|
1,08
|
1,8
|
980
|
54,72
|
8
|
tween 6%
|
0,0575
|
1,08
|
1,7
|
980
|
51,57
|
9
|
tween 7%
|
0,0575
|
1,08
|
1,6
|
980
|
48,68
|
10
|
tween 8%
|
0,0575
|
1,08
|
1,6
|
980
|
48,68
|
11
|
tween 9%
|
0,0575
|
1,08
|
1,6
|
980
|
48,68
|
12
|
tween 10%
|
0,0575
|
1,08
|
1,6
|
980
|
48,68
|
B. Perhitungan
1.
Air
ɣ air =
= ½ . 0,0575 . 1,8 . 0,997
. 980
=50,567 dyne/cm
2. Parafin Cair
ɣ paraffin =
= ½ . 0,0575 . 1,6. 0,997 . 980
=40,797 dyne/cm
3. Tween 1%
ɣ tween 1%
=
= ½ . 0,0575 . 1,7 .
1,08 . 980
= 51,72dyne/cm
4. Tween 2%
ɣ tween
2% =
= ½ . 0,0575 . 1,8 . 1,08 . 980
= 54,77dyne/cm
5. Tween 3%
ɣ tween 3%
=
= ½ .
0,0575 . 1,9 . 1,08 . 980
= 57,81 dyne/cm
6. Tween 4 %
ɣ tween 4%
=
= ½ . 0,0575 . 1,5. 1,08 . 980
= 45,64dyne/cm
7. Tween
5%
ɣ tween 5% =
= ½ . 0,0575 . 1,8. 1,08 . 980
=54,72 dyne/cm
8. Tween
6%
ɣ tween 6% =
= ½ . 0,0575 . 1,7. 1,08 . 980
=51,57dyne/cm
9. Tween
7 %
ɣ tween 7% =
= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980
=48,68 dyne/cm
10. Tween
8 %
ɣ tween 8% =
= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980
=48,68 dyne/cm
11. Tween
9%
ɣ tween 8% =
= ½ . 0,0575 . 1,6.
1,08 . 980
=48,68 dyne/cm
12. Tween
10%
ɣ tween 10% =
= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980
=48,68 dyne/cm
C. Kurva
KMK
D. Pembahasan
Cairan
mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal ini gerakannya yang mengikuti gerakan
brown dab daya alirnya.Selain itu cairan juga menunjukkan adanya tegangan yang
merupkan salah satu sifat penting lainnya dari cairan.Bila dua fase dicampurkan
maka batas-batas fase tersebut dinamakan antar permukaan.Batas antara zat cair
aatu zat padat dengan udara biasanya disebut permukaan saja.Sedangkan batas antara zat cair dengan zat cair lainnya
yang tidak bercampur atau antarazat padat dengan zat cair.
Dalam
percobaan ini metode yang digunakan adalah metode keanikan kapiler. Metode ini
digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dn dapat digunakan untuk
bercampur.Smapel yang dignakan adalah minyak wijen, minyak ikan, minyak jarak
dan minyak mineral. Semua sampel memiliki kerapatan jenis yang berbeda-beda
sehingga data yang diperoleh untuk menurunkan tegangan permukaan pada sampel.
Sampel (minyak wijen)
dimasukkan ke dalam 2 pot plastik dan 2 cawan porselin yang diisi dengan span
80 0,5 ml dan 1 ml. Pertama-tama ukur tegangan permukaan minyak wijen
dalamkeadaan normal dengan menggunakan pipa kapiler, beri tanda pada pipa
kapiler batas permukaan zat dengan pipa kemudian tandai lagi pada
pipakapiler batas zat yang naik ke
dalam pipa.Ukur panjang tanda yang telah diberi pada pipa kapiler. Dimasukkan
span 80 0,5 ml dalm pot plastik kemudian diaduk dan diukur serta diberi tanda
pada keadaan normal. Lakukan perlakuan yang sama seperti diatas.
Pada
praktikum kali ini dilakukan dengan cara kerja, pertama-tama disiapkan alat dan
bahan dan dibuat larutan tween dengan berbagai konsentrasi1%, 2%, 3%, 4%, 5%,
6%, 7%, 8%, 9% dan 10 %., air dan paraffin cair . Selanjutnya dimasukkan cairan
kedalam cawan petri. Diukur kenaikan cairan dengan menggunakan pipa kapiler
kemudian diukur ketinggian cairan dengan menggunakan mistar. Dan selanjutnya
dihitung tegangan permukaan larutan
tween.
Dari
percobaan di atas diperoleh hasil yaitu tegangan permkaan air adalah 50,567 dyne/cm, paraffin cair adalah
40,797dyne/cm, tween 1% adalah 51,797dyne/cm, tween 2% adalah 54,77dyne/cm,
tween 3% adalah 54,77dyne/cm, tween 4%
adalah 45,64 dyne/cm, tween 5% adalah 54,72 dyne/cm, tween 6% adalah 51,57 ,
tween 7 % adalah 48,68 dyne/cm, tween 8 %
adalah 48,68 dyne/cm, tween 9
% adalah 48,68 dyne/cm, tween 10 %
adalah 48,68 dyne/cm. Dan diperoleh nilai KMK pada kosentrasi 7%
Dalam kehidupan sehari-hari tegangan permukaan cairan banyak dimanfaatkan
dalam hubungannya dengan kemampuan cairan tersebut membasahi benda. Detergen
sintesis modern misalnya, di desain untuk meningkatkan kemampuan air membasahi
kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan menurunkan tegangan permukaan
sehingga hasil cucian menjadi bersih. Demikian pula alkohol dan jenis obat antiseptik lainnya,
selain dibuat agar memiliki daya bunuh kuman yang baik juga memiliki tegangan
permukaan rendah agar membasahi seluruh permukaan luka.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Semakin tingi konsentrasi
surfaktan, maka semakin kecil tegangan permukaan. Dari percobaan ini dapat disimpulkan :
1.
Tegangan permkaan air adalah 50,567 dyne/cm
2.
Tegangan permukaan paraffin cair
adalah 40,797 dyne/cm,
3.
Tegangan permukaan tween 1% adalah
51,797 dyne/cm
4.
Tegangan permukaan tween 2% adalah
54,77 dyne/cm
5.
Tegangan permukaan tween 3% adalah 54,77dyne/cm
6.
Tegangan permukaan tween 4% adalah
45,64 dyne/cm
7.
Tegangan permukaan tween 5% adalah
54,72 dyne/cm
8.
Tegangan permukaan tween 6% adalah
51,57 ,
9.
Tegangan permukaan tween 7 %
adalah 48,68 dyne/cm
10. Tegangan
permukaan tween 8 % adalah 48,68 dyne/cm
11. Tegangan
permukaan tween 9 % adalah 48,68 dyne/cm
12. Tegangan
permukaan tween 10 % adalah 48,68 dyne/cm.
Dan
diperoleh nilai KMK pada kosentrasi 7%
B.
Saran
Diharapkan agar menggunakan metode lain sebagai pembanding. Agar
praktikan dapat mengerti penetuan disolusi sediaan farmasi dan Sebaiknya alat
diperbanyak agar dapat mempercepat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2007.”Penuntun
Praktikum Farmsi Fisik”.Universitas Muslim Indonesia. Makssar.
Lachman,L,.Lieberman,H.A.,and
kanig,j.l.,1986.”The theory and practice of industrial pharmachy.Jakarta.
Martin,A,1993.”Farnasi Fisik”.Penerbit UI-Presss.Jakarta.
Tim
dosen,2006.”Bahan Ajar Farmasi fisika”.Universitas Muslim Indonesia. Makasssar
SKEMA KERJA
Disiapkan alat dan bahan
Air, parafin cair, larutan
tween dengan berbagai konsentrasi
(0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0;
2,0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0 mg/100 ml air)
Dimasukkan cairan kedalam capet.
Diukur kenaikan cairan dengan menggunakan pipa kapiler
LABORATORIUM
FARMASEUTIKA
FAKULTAS
FARMASI
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
TEGANGAN PERMUKAAN
OLEH :
NAMA
: WA ODE ASRIANI
STAMBUK : 150 2012 0027
KELAS : 31
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : NUZUL FAJRIANI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
MAKASSAR
2013
Daftar pustakanya
BalasHapusBet on Sports in San Francisco - Microgaming Casino
BalasHapusThe BetMGM sc 벳 Hotel & Casino was first launched by casino operators in 2019. It opened in the city in 벳 인포 해외 배당 흐름 2019 실시간 스포츠 스코어 as a place for 브라 밝기조절 gaming enthusiasts and 캔토토 casino
The Best Slots | Casino Roll
BalasHapusThe best slots herzamanindir.com/ at 출장안마 Casino Roll. If you love table games, to play blackjack, mens titanium wedding bands you have 출장안마 to bet twice for the 바카라 사이트 dealer to win. The dealer must