Jumat, 20 Desember 2013

laporan tegangan permukaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tegangan permukaan suatu zat cair terjadi karena perbedaan resultan gaya tarik-menarik molekul yang berada dipermukaan zat cair tersebut. Tegangan permukaan untuk zat murni, metode yang didasarkan pada hukum keadaan saling terkait. Untuk campuran zat cair disajikan metode-metode yang dikembangkan dan metode komponen murni. Lapisan permukaan mikroskopik menunjukan bahwa molekul-molekul mengalami tegangan dan cenderung mengerut membentuk ukuran terkecil yang sepadan dengan massa bahan, gaya menahan dari wadah dan gaya-gaya dari luar.
Dalam bidang farmasi,suspensi dan emulsi merupakan bentuk sediaan obat yang terdiri dari dua zat.Daalm pembuatan suspensi penggunaan surfaktan adalah sangat berguna dalam penurunan tegangan permukaan dan akan menurunkan sudut jontak dan pembasahan akan dipermudah.Sedang dalm pembuatan emulsi digunakan surfaktan untuk menurunkan tegangan antar muka dengan membentuk film.
Tegangan permukaan adalah tegangan yang terbentuk antara fluida dengan udara dan tegangan antar muka adalah tegangan yang terbentuk antara 2 zat cair yang tidak saling bergantung.Beberapa jenis antar muka dapat terjadi,bergantung pada apakah kedua fase berdekatan adalah dalam keadaan padat, cair atau gas.
Karena setiap partikel dari zat, apakah itu sel, bakteri, koloid, granul atau manusia, mempunyai suatu antarmuka pada batas sekelilingnya, maka pentingnya topik ini dngan sendirinya menjadi jelas.Fenomena antrmuka dalam farmasi dan kedokteran adalah faktor-faktor yang berarti yang mempengaruhi adsorpsi obat pada bahan pembantu padat dalam bentuk sediaan, penetrasi(penembusan) molekul melalui membran biologis,pembentukan dan kestabilan emulsi, dan dispersi penyebarataan dari partikel yang tidak larut dalam media cair untuk membentuk suspensi.Sifat antarmuka dari suatu zat aktif, permukaan (surface active) yang melapisi bagian dalam dari alkoli paru-paru merupakan penyebab kerja yang efisien dari organ lain.

B. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini yaitu :

  • Menentukan tegangan permukaan dari suatu zat cair (aqudest dan parafin cair). Menurunkan konsentrasi misel kritis (KMK) dari suatu sulfaktan (tween 80).

  • BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

        Tegangan permukaan didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan dalam memperluas permukaan cairan dengan satu satuan luas. Satuan untuk tegangan permukaan (γ adalah j/m2atau dyne/cm atau N/m. Metode yang paling umum untuk mengukur tegangan permukaan adalah kenaikan atau penurunan cairan dalam pipa kapiler. dimana d adalah kerapatan cairan, r adalah jari-jari kapiler, g adalah konstanta gravitasi, λ adalah panjang cairan yang akan ditekan atau akan naik. (Dogra, 1990).
        Sejumlah observasi umum menunjukkan bahwa permukaan zat cair berperilaku seperti membran yang terenggang karena tegangan. Sebagai contoh, setetes air di ujung kran yang menetes, atau tergantung pada dahan, membuat bentuk yang hampir bulat seperti balon kecil yang berisi air (Giancoli, 2000).
        Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal gerakannya yang mengikuti gerakan brown dan daya alirnya(fluiditanya).Selain itu cairan juga menunjukkan adanya tegangan permukaan yang merupakan salah satu sifat penting lainnya dari cairean bila dua fase dicampurkan maka batas fase-fase tersebut dianmakan antar permukaan.Batas antara zat cair atau zat padat denag nudara biasanya disebut permukaan saja.Sedangkan batas antara zat cair dengan zat cair disebuut antar permukaan .Besarnya tegangan permukaan dipemgaruhi oleh gaya tarik menarik antara molekul di daalm cairan(Tim Dosen,2006).
        Dalam keadaan cair, gaya kohesif antara molekul-molekul yang berdkatan dikembangkan dngan baik.Dalam suatu tetes cairan yang tersuspensi daalm udara, molekul-molekul dalm bulk cairan dikelilingi oleh molekul lain dari segala arah yang mempunyai gaya tarik menatik yang sama. Sebaliknya, molekul pada permukaan (yakni, pada antarmuka/ udara )hanya dapat mengembangkan gaya tarik menarik adhesif dengan molkul yang menyusun fase lain yang terlihat dalam antar muka  tersebut, walaupun,dalam hal antarmuka cair/gas gaya adhesif tarik menatik adhesif ini kecil.Efek bersih adalh mlekul pada permukaan cairan tersebut mengalami suatu gaya ke arah dalam ke arah bulk seperti ditunjukkan oleh panjanhnya penah(Alfred martin,1993).
        Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain(Anonim,2006) :
1.      Metode cincin Du-Nouy
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan pemukaan dan tegangan antar permukaan zat cair.Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenmyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding dengan tegangan pemukaan atau tegangan antar pemukaan.
2.      Metode kenaikan kapiler
Metode ini hanya dapat digunakan untuk memerlukan dalam suatu zat cair dan tidak dapay digunakan untuk menentukan tegangan antra muka.
Molekul-molekul zat cair memberikan gaya tarik satu sama lain. Gaya tarik ini bekerja pada molekul kedua di permukaan. Molekul di dalam zat cair berada di dalam kesetimbangan karena gaya-gaya molekul lain yang bekerja ke semua arah. Molekul di permukaan normalnya juga dalam kesetimbangan (zat cair tersebut diam). Hal ini benar walaupun gaya pada molekul di permukaan dapat diberikan hanya oleh molekul-molekul di bawahnya (atau di sampingnya). Dengan demikian, adanya gaya tarik total ke bawah, yang cenderung menekan lapisan permukaan sedikit tapi hanya sampai batas di mana gaya ke bawah ini diimbangi oleh gaya tolak ke atas yang disebabkan oleh kontak yang dekat atau tumbukan dengan molekul-molekul di bawahnya. Penekan permukaan ini berarti bahwa, intinya zat cair meminimalkan garis permukaannya. Inilah sebab mengapa air cenderung membentuk tetesan berbentuk bola, karena sebuah bola mempresentasikan luas permukaan minimum untuk volume tertentu (Giancoli, 2000).
Semua fenomena menunjukkan bahwa permukaan zat cair dapat dianggap sebagai dalam keadaan tegang, demikian pula sehingga ditinjau setiap garis di dalam atau yang membatasi permukaannya, maka zat-zat di kedua sisi garis tersebut saling tarik-menarik (Sears dan Zemansky, 1983).
Sepotong kawat dibengkokkan menjadi berbentuk U dan sepotong lagi digunakan sebagai peluncur. Ternyata gaya F = W1 + W2, dapat menahan peluncur dalam sembarang posisi, berapapun luas selaput, asal saja suhu selaput konstan, ini amat berlainan dengan sifat elastik lembaran karet, dalam mana gaya tersebut akan menjadi lebih besar kalau lembaran itu ditarik (Sears dan Zemansky, 1983).
Selain dipengaruhi oleh jenis cairan, γ juga dipengaruhi oleh temperatur. Bila temperatur makin tinggi, maka γ akan mengalami penurunan. Untuk air antara 20-30oC, perubahan γ rata-rata 0,16   (Soekardjo, 1990).
Tegangan permukaan sebuah campuran zat cair bukan fungsi sederhan tegangan permukaan komponen murni karena komposisi cairan pada campuran tidak sama dengan komposisi badan cairnya. Ketika temperatur dinaikkan, tegangan permukaan zat cair dalam keadaan setimbang dengan penurunan kerapatan uapnya dan menjadi nol pada titik kritis (Reid, 1991).
Ada beberapa cara untuk menerapkan tegangan permukaan suatu cairan. Dua cara diantaranya adalah :
a. Cara kenaikan kapiler
Bila cairan yang membasahi gelas diberi pipa kapiler dari gelas maka permukaan cairan akan naik. Kenaikan cairan ini disebabkan oleh adanya tegangan permukaan cairan.
b. Cara du nouy
Cara ini lebih cepat dari cara pertama, karena alat yang diperlukan lebih praktis. Alat dari du nouy disebut tensiometer, terdiri atas cincin platina dan timbangan. Untuk mentapkan tegangan permukaan, cincin platina dimasukkan dalam cairan yang diselidiki (Soekardjo, 1990).
            Sabun dan detergen mempunyai efek menurunkan tegangan permukaan cairan. Hal ini dimaksudkan untuk mencuci dan membersihkan karena tegangan permukaan air yang tinggi mencegahnya masuk dengan mudah di antara serat-serat materi dan lekuk-lekuk yang terkecil. Zat-zat yang berfungsi memperkecil tegangan permukaan cairan disebut surfactant (Giancoli, 2000).
 Fungsi-fungsi surfactant antar lain :
a. Menurunkan tegangan permukaan
Adanya surfactant pada permukaan menyebabkan gaya adhesi antara zat cair dan udara meningkat. Sehingga tegangan permukaannya menurun. Tetapi surfaktan menurunkan tegangan permukaan sampai Konsentrasi Misel Kritik (KMK).
b. Meningkatkan kelarutan suatu zat
Dengan adanya surfaktan tegangan antar muka dua zat cair yang tidak bercampur akan menurun. Akibatnya gaya adhesi antara dua zat cair meningkat dan kelarutannya pun meningkat.
c. Sebagai pembasah (wetting agent)
Surfaktan dapat bertindak sebagai pembasah. Karena dapat menurunkan sudut kontak antara permukaan padat dan cairan pembasah. Semakin kecil sudut kontak artinya semakin mudah dibasahi.
d. Sebagai emulgator
Emulgator dapat menstabilkan suatu sediaan emulsi (campuran air dan minyak). Surfaktan membuat jembatan antara air dan minyak sehingga air dan minyak dapat terdispersi dalam fase pendispersinya.


e. Sebagai detergen
Surfaktan dapat berperan sebagai detergen yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran. Proses pembersihan oleh detergen diawali oleh proses pembasahan kemudian pengemulsian atau pelarutan partikel larutan (Dogra, 1990).
Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu, surfaktan yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air. Surfaktan yang larut dalam minyak yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa fluorocarbon. Dan senyawa silikon. Sedangkan surfaktan yang larut dalam air banyak digunakan sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat yang termasuk golongan ini yaitu surfaktan anion bermuatan negatif, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan anion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan negatif dan positif tergantung pada pH-nya. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air (Soekardjo, 1990).





B. Uraian bahan
1.     Air suling (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi            :  Aqua Destillata
Nama lain                :  Air suling
RM/BM                   :  H2O / 18,02
Pemerian              : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan           :  Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan                :  Sebagai pelarut.
2.     Tween 80 (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi             :  Polysorbatum-80
Pemerian                 :  Cairan kental seperti minyak, jernih, kuning, kuning,   bau asam lemak, khas.
Kelarutan                :  Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam etil asetat dan dalam metanol. Sukar larut dalam parafin cair dan dalam minyak biji kapas.
Penggunaan             :   Sebagai emulgator
Penyimpanan           :   Dalam wadah tertutup rapat




3.            Parafin Cair ( Ditjen  POM, 1979)
Nama Resmi           :   PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama Lain             :   Parafin Cair
Pemerian                :  Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi, tidak berwarna, hampir tidak berbau, hampir tidak  mempunyai rasa.
Kelarutan                 :  Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan          :  Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Penggunaan             :  Sebagai sampel.

C. Prosedur Kerja

Tentukan tegaangan permukaan zat-zat cair berikut dengan metode kenaikan pipa kapiler.
1.      Air
2.      Larutan tween  80 dengan kionsentrasi (1%, 2%, 3%, 4%,5%,6%,7%,8%,9%, 10%)  
3.      Parafin cair


BAB III

METODE KERJA

A. Alat Dan Bahan

a. Alat

Adapun alat yang di pakai pada praktikum tegangan permukaan adalah sebagai berikut :
Batang pengaduk, cawan petri, corong, gelas ukur 100 ml, pipa kapiler, pipet skala, pipet tetes dan pot plastik.

a.    Bahan

Adapun bahan yang di pakai pada praktikum tegengan permukaan adalah sebagai berikut :
Air, parafin cair dan tween 80.

B. Cara Kerja

a.      Pembuatan larutan tween 80
·         Disiapkan alat dan bahan.
·         Ditimbang tween 80 dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 10%.
·         Dilarutkan masing-masing tween 80 dan dicukupkan hingga 100 ml.
b.      Pengukuran tengangan permukaan cairan
·         Disiapkan alat dan bahan.
·         Dipipet 20 ml aquadest dan parafin cair kemudian dimasukkan kedalam 2 cawan petri yang berbeda.
·         Dimasukkan pipa kapiler kedalam cawan petri yang telah diisi air dan parafin cair.
·         Diukur ketinggian dari cairan-cairan tersebut
·         Dihentikan pengukuran ketika tidak terjadi perubahan ketinggian dari cairan dalan pipa kapiler.
·         Dihitung tegangan permukaan cairan tersebut
c.       Penentuan KMK dari surfaktan
· Dipipet 20 ml larutan tween 80 tiap konsentrasi dan dimasukkan dalam cawan petri.
·         Dimasukkan pipa kapiler kedalam cawan petri yang diisi karutan tween 80
· Diukur ketinggian dari larutan tween 80 dengan konsentrasi yg berbeda tersebut
· Dihentikan pengukuran ketika tidak terjadi perubahan ketinggian dari cairan dalan pipa kapiler
·         Dihitung tegangan permukaan cairan tersebut
·         Dibuat kurva hubungan konsentrasi dengan tengangan permukaan.


BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A.      Tabel Pengamatan
No
Sampel
Jari-Jari pipa kapiler (cm)
berat jenis sampel (g/ml)
ketinggian (cm)
percepatan gravitasi
tegangan permukaan
dyne/cm
1
0,0575
0,997
1,8
980
50,567
Air
2
Paraffin Cair
0,0575
0,905
1,6
980
40,797
3
Tween 1%
0,0575
1,08
1,7
980
51,72
4
tween 2%
0,0575
1,08
1,8
980
54,77
5
tween 3%
0,0575
1,08
1,9
980
57,81
6
tween 4%
0,0575
1,08
1,5
980
45,64
7
tween 5%
0,0575
1,08
1,8
980
54,72
8
tween 6%
0,0575
1,08
1,7
980
51,57
9
tween 7%
0,0575
1,08
1,6
980
48,68
10
tween 8%
0,0575
1,08
1,6
980
48,68
11
tween 9%
0,0575
1,08
1,6
980
48,68
12
tween 10%
0,0575
1,08
1,6
980
48,68

B.       Perhitungan
1.      Air
ɣ air   =
= ½ . 0,0575 . 1,8 . 0,997 . 980
=50,567 dyne/cm

2.      Parafin Cair
ɣ paraffin  =
   = ½ . 0,0575 . 1,6. 0,997 . 980
   =40,797 dyne/cm
3.      Tween 1%
ɣ tween 1%     =
= ½ . 0,0575 . 1,7 . 1,08 . 980
= 51,72dyne/cm
4.      Tween  2%
ɣ tween 2%     =
   = ½ . 0,0575 . 1,8 . 1,08 . 980
   = 54,77dyne/cm
5.      Tween  3%
ɣ tween 3%  =
    = ½ . 0,0575 . 1,9 . 1,08 . 980
     = 57,81 dyne/cm


6.      Tween 4 %
ɣ tween 4%  =
     = ½ . 0,0575 . 1,5. 1,08 . 980
     = 45,64dyne/cm
7.      Tween 5%
ɣ tween 5%              =
= ½ . 0,0575 . 1,8. 1,08 . 980
=54,72 dyne/cm
8.      Tween 6%
ɣ tween 6%              =
= ½ . 0,0575 . 1,7. 1,08 . 980
=51,57dyne/cm
9.      Tween 7 %
ɣ tween 7%              =
= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980
=48,68 dyne/cm
10.  Tween 8 %
ɣ tween 8%              =
= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980
=48,68 dyne/cm
11.  Tween 9%
ɣ tween 8%            =
= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980
=48,68 dyne/cm
12.  Tween 10%
ɣ tween 10%            =
= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980
=48,68 dyne/cm





C.      Kurva
                                                                             KMK
 








D. Pembahasan
         Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal ini gerakannya yang mengikuti gerakan brown dab daya alirnya.Selain itu cairan juga menunjukkan adanya tegangan yang merupkan salah satu sifat penting lainnya dari cairan.Bila dua fase dicampurkan maka batas-batas fase tersebut dinamakan antar permukaan.Batas antara zat cair aatu zat padat dengan udara biasanya disebut permukaan saja.Sedangkan  batas antara zat cair dengan zat cair lainnya yang tidak bercampur atau antarazat padat dengan zat cair.
Dalam percobaan ini metode yang digunakan adalah metode keanikan kapiler. Metode ini digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dn dapat digunakan untuk bercampur.Smapel yang dignakan adalah minyak wijen, minyak ikan, minyak jarak dan minyak mineral. Semua sampel memiliki kerapatan jenis yang berbeda-beda sehingga data yang diperoleh untuk menurunkan tegangan permukaan pada sampel.
Sampel (minyak wijen) dimasukkan ke dalam 2 pot plastik dan 2 cawan porselin yang diisi dengan span 80 0,5 ml dan 1 ml. Pertama-tama ukur tegangan permukaan minyak wijen dalamkeadaan normal dengan menggunakan pipa kapiler, beri tanda pada pipa kapiler batas permukaan zat dengan pipa kemudian tandai lagi pada pipakapiler   batas zat yang naik ke dalam pipa.Ukur panjang tanda yang telah diberi pada pipa kapiler. Dimasukkan span 80 0,5 ml dalm pot plastik kemudian diaduk dan diukur serta diberi tanda pada keadaan normal. Lakukan perlakuan yang sama seperti diatas.
Pada praktikum kali ini dilakukan dengan cara kerja, pertama-tama disiapkan alat dan bahan dan dibuat larutan tween dengan berbagai konsentrasi1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9% dan 10 %., air dan paraffin cair . Selanjutnya dimasukkan cairan kedalam cawan petri. Diukur kenaikan cairan dengan menggunakan pipa kapiler kemudian diukur ketinggian cairan dengan menggunakan mistar. Dan selanjutnya dihitung  tegangan permukaan larutan tween.
Dari percobaan di atas diperoleh hasil yaitu tegangan permkaan air adalah  50,567 dyne/cm, paraffin cair adalah 40,797dyne/cm, tween 1% adalah 51,797dyne/cm, tween 2% adalah 54,77dyne/cm, tween 3%  adalah 54,77dyne/cm, tween 4% adalah 45,64 dyne/cm, tween 5% adalah 54,72 dyne/cm, tween 6% adalah 51,57 , tween  7 %  adalah 48,68 dyne/cm, tween  8 %  adalah 48,68 dyne/cm, tween  9 %  adalah 48,68 dyne/cm, tween  10 %  adalah 48,68 dyne/cm. Dan diperoleh nilai KMK pada kosentrasi 7%
Dalam kehidupan sehari-hari tegangan permukaan cairan banyak dimanfaatkan dalam hubungannya dengan kemampuan cairan tersebut membasahi benda. Detergen sintesis modern misalnya, di desain untuk meningkatkan kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan menurunkan tegangan permukaan sehingga hasil cucian menjadi bersih. Demikian pula  alkohol dan jenis obat antiseptik lainnya, selain dibuat agar memiliki daya bunuh kuman yang baik juga memiliki tegangan permukaan rendah agar membasahi seluruh permukaan luka.





BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Semakin tingi konsentrasi surfaktan, maka semakin kecil tegangan permukaan. Dari percobaan ini dapat disimpulkan :
1.         Tegangan permkaan air adalah  50,567 dyne/cm
2.         Tegangan permukaan paraffin cair adalah 40,797 dyne/cm,
3.         Tegangan permukaan tween 1% adalah 51,797 dyne/cm
4.         Tegangan permukaan tween 2% adalah 54,77 dyne/cm
5.         Tegangan permukaan tween 3%  adalah 54,77dyne/cm
6.         Tegangan permukaan tween 4% adalah 45,64 dyne/cm
7.         Tegangan permukaan tween 5% adalah 54,72 dyne/cm
8.         Tegangan permukaan tween 6% adalah 51,57 ,
9.         Tegangan permukaan tween  7 %  adalah 48,68 dyne/cm
10.     Tegangan permukaan tween  8 %  adalah 48,68 dyne/cm
11.     Tegangan permukaan tween  9 %  adalah 48,68 dyne/cm
12.     Tegangan permukaan tween  10 %  adalah 48,68 dyne/cm.
Dan diperoleh nilai KMK pada kosentrasi 7%

B. Saran

Diharapkan agar menggunakan metode lain sebagai pembanding. Agar praktikan dapat mengerti penetuan disolusi sediaan farmasi dan Sebaiknya alat diperbanyak agar dapat mempercepat praktikum.












DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2007.”Penuntun Praktikum Farmsi Fisik”.Universitas Muslim Indonesia. Makssar.
Lachman,L,.Lieberman,H.A.,and kanig,j.l.,1986.”The theory and practice of industrial pharmachy.Jakarta.
Martin,A,1993.”Farnasi Fisik”.Penerbit UI-Presss.Jakarta.
Tim dosen,2006.”Bahan Ajar Farmasi fisika”.Universitas Muslim Indonesia. Makasssar














SKEMA KERJA
Disiapkan alat dan bahan

Air, parafin cair, larutan tween dengan berbagai konsentrasi
(0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0 mg/100 ml air)

Dimasukkan cairan kedalam capet.

Diukur kenaikan cairan dengan menggunakan pipa kapiler 

Diukur ketinggian cairan dengan menggunakan mistar.








LABORATORIUM FARMASEUTIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
TEGANGAN PERMUKAAN
 
OLEH :
NAMA                       : WA ODE ASRIANI
STAMBUK               : 150 2012 0027
KELAS                      : 31
KELOMPOK                        : II (DUA)
ASISTEN                   : NUZUL FAJRIANI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR

2013

3 komentar:

  1. Bet on Sports in San Francisco - Microgaming Casino
    The BetMGM sc 벳 Hotel & Casino was first launched by casino operators in 2019. It opened in the city in 벳 인포 해외 배당 흐름 2019 실시간 스포츠 스코어 as a place for 브라 밝기조절 gaming enthusiasts and 캔토토 casino

    BalasHapus
  2. The Best Slots | Casino Roll
    The best slots herzamanindir.com/ at 출장안마 Casino Roll. If you love table games, to play blackjack, mens titanium wedding bands you have 출장안마 to bet twice for the 바카라 사이트 dealer to win. The dealer must

    BalasHapus